Rabu, 11 November 2009

Kegagalan Memandu Cita-cita

(Mohammad Suyanto)

KETIKA saya harus ditinggal oleh kedua orangtua saya semasa usia saya 3 tahun, ketika ditolak cinta saya sebanyak 5 kali dan harus menerima hasil yang pahit untuk tidak diterima di Fakultas Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung.
Saya harus membuang jauh cita-cita untuk menjadi mahasiswa Fakultas Teknik Industri di ITB.

Seakan-akan cita-cita saya selama ini selalu kandas dan selalu gagal. Ternyata kesemuanya mengandung hikmah yang luar biasa bagi saya. Seandainya saya diterima di Fakultas Teknik ITB, saya tidak bisa membayangkan, bagaimana saya membiayai sekolah, membiayai kos-kosan, mengisi perut, membeli buku dan mengongkosi transportasi menuju kampus, karena saya anaknya orang tidak mampu, sudah tidak dibiayai oleh kedua orangtua harus mencari biaya sendiri dan di Bandung tidak mempunyai famili. Bagaimana saya dapat memperoleh uang untuk itu semua?

Meskipun demikian akhirnya saya diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Fisika UGM. Saya mengucap syukur Alhamdulillah dapat diterima. Ternyata saya sekarang baru menyadari, itulah fakultas terbaik. Barangkali Tuhan memilihkan fakultas tersebut untuk saya. Dengan diterima di FMIPA Fisika UGM, sehingga saya masih bisa ikut Paman saya di Yogya. Pada saat awal terbayang bahwa lulus dari FMIPA Fisika peluang terbesarnya jadi Dosen atau Guru.

Pada saat itu Dosen atau Guru merupakan pekerjaan yang saya benci, karena saya tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Saya adalah orang yang dianugerahi Allah berbicara cedal. Saya membayangkan kalau di depan kelas pasti mahasiswa-mahasiswa atau murid-murid saya akan menertawakan saya, akan menirukan kecedalan saya. Itulah merupakan hambatan terbesar pada diri saya. Memanglah ketika itu saya dijuluki anak pendiam dan jarang berbicara. Tetapi sesungguhnya, karena kalau berbicara cedal maka takut kalau ditertawakan. Sehingga, ketika itu saya ingin menjadi Peneliti, yang tidak banyak berbicara. Hanya berbicara dengan hati, dengan tabung gelas, dengan pipet dengan timbangan dengan alat-alat pengukur listrik, dengan meja-meja praktikum.

Tetapi cita-cita saya sebagai seorang Peneliti itu tak dapat saya wujudkan. Saya terpaksa harus mencari biaya untuk dapat membiayai kuliah saya. Satu-satunya peluang hanyalah menjadi Guru, karena saya mahasiswa FMIPA Fisika. Pekerjaan itu saya peroleh dengan perjalanan panjang dan penuh liku. Berbagai macam kegagalan harus saya terima sebelum saya menjadi Guru SMP dan SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. Berawal dari Guru inilah akhirnya saya bisa menjadi pengusaha. Barangkali Allah telah memandu saya dari berbagai macam kegagalan yang akhirnya menjadi Guru. Berkat dari Guru inilah saya dapat seperti sekarang ini. Dapat memberikan seminar dan mengajar di mana-mana, dapat menulis di koran dan jurnal-jurnal ilmiah serta dapat menulis buku.

Mulai dari ilmu kewirausahaan, manajemen, komunikasi, teknologi informasi, psikologi. Pada saat tulisan ini, 9 dari 10 buku saya menjadi buku best seller. Saya berkeinginan untuk menjadi Guru kembali, yang dapat memberikan makna kepada banyak orang dan bagi diri dan keluarga saya, yaitu Guru Besar. Sekarang saya baru menyadari bahwa kegagalan-kegagalan saya di masa lalu tersebut memandu saya menuju cita-cita yang sesungguhnya.

Penilaian WEBOMETRIC dan THES QS

Meraih status World Class University (WCU) adalah impian bagi banyak Institusi Pendidikan Tinggi. Dalam mewujudkan impian ini, Institusi Pendidikan Tinggi harus memenuhi acuan yang mendasari penentuan peringkat WCU ini. Salah satu acuan yang dapat digunakan adalah Webometric Ranking of World University (WRWU), Berbeda dengan THE dan QS dan Shanghai Jia Tong University, Webometric hanya focus pada pemanfaatan ICT, dimana pengembangan Website perguruan tinggi sebagai proxinya.

WEBOMETRIC
Webometrics merupakan sebuah lembaga pemeringkatan yang berpusat di Madrid, Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics lab, sebuah kelompok penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol.

Webometric bukanlah tujuan akhir, namun webometric yang merupakaan pemetaan dari kekuatan pergurua tinggi dibidang Social Networking baik interneal sekaligue ekternal. Apapun tujuan webomteric sangatlah kita hargai untuk memacu perguruan tinggi memacu partisipasi nya ke masyarakat luas, salah satunya dari publikasi penelitian. Dalam hal ini aktivitas sebuah perguruan tinggi tidak cukup hanya diukur dari sisi keberadaan web sitesnya. Oleh karena itu maka webometric melakukan sejumlah pengukuran dengan beberapa kelompok indikator yang mewakili aspek yang berbeda. Untuk kepentingan ini, maka penentuan ranking webometric ditentukan oleh 4 indikator, yaitu :

1. Visibility : Jumlah total tautan eksternal yang unik yang diterima dari situs lain (inlink), yang diperoleh dari Yahoo Search, Live Search dan Exalead. Untuk setiap mesin pencari, hasil-hasilnya dinormalisasi-logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi dan kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan peringkat.

2. Size : Jumlah halaman yang ditemukan dari empat mesin pencari: Google, Yahoo, Live Search dan Exalead. Untuk setiap mesin pencari, hasil pencarian dinormalisasi-logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi. Untuk setiap domain, hasil maksimum dan minimum tidak diikutsertakan (excluded) dan setiap institusi diberikan sebuah peringkat menurut jumlah yang dikombinasi tersebut.

3. Rich Files : Volume file yang ada di situs Universitas dimana format file yang dinilai layak masuk di penilaian (berdasarkan uji relevansi dengan aktivitas akademis dan publikasi) adalah: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Data-data ini diambil menggunakan Google dan digabungkan hasilhasilnya untuk setiap jenis berkas.

4. Scholar : Google Scholar menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia akademik. Data Sc ini diambil dari Google Scholar yang menyajikan tulisan-tulisan ilmiah, laporan-laporan, dan tulisan akademis lainnya.


THES QS
Times Higher Education Magazine-QS (THE-QS), sebuah lembaga pemeringkat universitas yang berbasis di London, melakukan penilaian dengan kriteria yang terdiri atas empat hal:

1. Research Quality, memiliki bobot 60% dari total penilaian, terdiri atas Peer Review (40%) berdasar kuesioner pada ribuan academicians (Professor) yang kompeten dan Citation Index (20%) atas hasil penelitian dan karya ilmiah yang dikutip;

2. Graduate Employability (10%) yang diukur dengan melakukan penilaian melalui Recruiter Review;

3. International Outlook (10%) dengan menilai keberadaan fakultas dan mahasiswa internasional;

4. Teaching Quality (20%) yakni Rasio Mahasiswa terhadap Jumlah Staf Pengajar (Student Faculty Ratio).

---------
Sumber:
adisulistiyonof
dalilanurqifthiyyah
bambangsugiantoro
comlabs

Rabu, 31 Desember 2008

Daftar Kampus Terbaik se-Asia Pasifik (riset Jiao Tong)


1. Tokyo University (Japan)
2. Kyoto University (Japan)
3. Australian National University (Australia)
4. Osaka University (Japan)
5. Tohoku University (Japan)
6. Hebrew University Jerusalem (Israel)
7. University of Melbourne (Australia)
8. Tokyo Institute of Technology (Japan)
9. Hokkaido University (Japan)
10. Kyushu University (Japan)
11. Nagoya University (Japan)
12. National University of Singapore (Singapore)
13. Seoul National University (South Korea)
14. Technion Israel Institute of Technology (Israel)
15. Tel Aviv University (Israel)
16. Tsukuba University (Japan)
17. University of Queensland (Australia)
18. University of Sydney (Australia)
19. Weizmann Institute of Science (Israel)
20. National Taiwan University (Taiwan)
21. TsingHua University (China)
22. University of New South Wales (Australia)
23. University of Western Australia (Australia)
24. Chinese University of Hong Kong (Hong Kong)
25. Hiroshima University (Japan)
26. Hong Kong University of Science & Technology (Hong Kong)
27. Keio University (Japan)
28. Kobe University (Japan)
29. Macquarie University (Australia)
30. Monash University (Australia)
31. Okayama University (Japan)
32. Peking University (China)
33. University of Adelaide (Australia)
34. University of Auckland (New Zealand)
35. University of Hong Kong (Hong Kong)
36. Yonsei University (South Korea)
37. Bar Ilan University (Israel)
38. Ben Gurion University (Israel)
39. Chiba University (Japan)
40. City University of Hong Kong (Hong Kong)
41. Fudan University (China)
42. Gunma University (Japan)
43. Hong Kong Polytechnic University (Hong Kong)
44. Indian Institute of Science (India)
45. Kanazawa University (Japan)
46. Korea Advanced Institute Science & Technology (South Korea)
47. Nagasaki University (Japan)
48. Nanjing University (China)
49. Nanyang Technological University (Singapore)
50. National Cheng Kung University (Taiwan)
51. National Tsing Hua University (Taiwan)
52. Nihon University (Japan)
53. Niigata University (Japan)
54. Pohang University of Science & Technology (South Korea)
55. Shanghai Jiao Tong University (China)
56. Sungkyunkwan University (South Korea)
57. Tokyo Medical & Dental University (Japan)
58. Tokyo University of Agriculture & Technology (Japan)
59. University of Newcastle (Australia)
60. University of Otago (New Zealand)
61. University of Science & Technology China (China)
62. Universoty of Tokushima (Japan)
63. Waseda University (Japan)
64. Yamaguchi University (Japan)
65. Zhejiang University (China)
66. Ehime University (Japan)
67. Flinders University of South Australia (Australia)
68. Gifu University (Japan)
69. Graduate University for Advanced Studies (Japan)
70. Hacettepe University (Turkey)
71. Hanyang University (South Korea)
72. Indian Institute of Technology - Kharagpur (India)
73. Jilin University (China)
74. Juntendo University (Japan)
75. Kagoshima University (Japan)
76. Korea University (South Korea)
77. Kumamoto University (Japan)
78. Kyungpook National University (South Korea)
79. La Trobe University (Australia)
80. Massey University (New Zealand)
81. Murdoch University (Australia)
82. Nara Institute of Science & Technology (Japan)
83. National Chiao Tung University (Taiwan)
84. National Yang Ming University (Taiwan)
85. Osaka City University (Japan)
86. Osaka Prefecture University (Japan)
87. Tokyo Metropolitan University (Japan)
88. University of Calcutta (India)
89. University of Canterbury (New Zealand)
90. University of Haifa (Israel)
91. University of Istanbul (Turkey)
92. University of Tasmania (Australia)
93. Victoria University Wellington (New Zealand)

kampusQ koq gak masukk ya...